Minggu, 07 Maret 2010

TEMBANG JAWA dan FILOSOFI nya

Urut-urutane tembang Jawa iku padha karo lelakoning manungsa saka mulai bayi abang nganti tumekaning pati. Mungguh kaya mangkene urut-urutane tembang kaya kang tak aturake ing ngisor iki:
Maskumambang
Gambarake jabang bayi sing isih ono kandhutane ibune, sing durung kawruhan lanang utawa wadhon, Mas ateges durung weruh lanang utawa wadhon, kumambang ateges uripe ngambang nyang kandhutane ibune.
Mijil
ateges wis lair lan jelas priya utawa wanita.
Kinanthi
saka tembung kanthi utawa tuntun kang ateges dituntun supaya bisa mlaku ngambah panguripan ing alam ndonya.
Sinom
tegese kanoman, minangka kalodhangan sing paling penting kanggone remaja supaya bisa ngangsu kawruh sak akeh-akehe.
Asmaradana
tegese rasa tresna, tresna marang liyan ( priya lan wanita lan kosok baline ) kang kabeh mau wis dadi kodrat Ilahi.
Gambuh
saka tembung jumbuh / sarujuk kang ateges yen wis jumbuh / sarujuk njur digathukake antarane priya lan wanita sing padha nduweni rasa tresna mau, ing pangangkah supaya bisaa urip bebrayan.
Dandanggula
Nggambarake uripe wong kang lagi seneng-senenge, apa kang igayuh biso kasembadan. Kelakon duwe sisihan / keluarga, duwe anak, urip cukup kanggo sak kaluarga. Mula kuwi wong kang lagi bungah / bombong atine, bisa diarani lagu ndandanggula.
Durma
Saka tembung darma / weweh. Wong yen wis rumangsa kacukupan uripe, banjur tuwuh rasa welas asih marang kadang mitra liyane kang lagi nandhang kacintrakan, mula banjur tuwuhrasa kepengin darma / weweh marang sapadha - padha. Kabeh mau disengkuyung uga saka piwulange agama lan watak sosiale manungsa.
Pangkur
Saka tembung mungkur kang ateges nyingkiri hawa nepsu angkara murka. Kang dipikir tansah kepingin weweh marang sapadha - padha.
Megatruh
Saka tembung megat roh utawa pegat rohe / nyawane, awit wis titi wancine katimbalan marak sowan mring Sing Maha Kuwasa.
Pocung / Pucung
Yen wis dadi layon / mayit banjur dibungkus mori putih utawa dipocong sak durunge dikubur.

MAKNA SEMAR


Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangankirinya kebelakang. Maknanya : "Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik".


Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel =keteguhan jiwa.
Rambut semar "kuncung" (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi.
Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusiaperwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ), yang maha pengasih serta penyayang umat".Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia), agar memayuhayuning bawono : menegakan keadilan dan kebenaran di bumi.


Ciri sosok semar adalah

1. Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua
2. Semar tertawannya selalu diakhiri nada tangisan
3. Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa
4. Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok
5. Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya

Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhanyang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknyakebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas, dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa.


Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati.Gambar kaligrafi jawa tersebut bermakna :Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardikaartinya "merdekanya jiwa dan sukma", maksudnya dalam keadaan tidak dijajah olehhawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ingkadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : "dalam mengujibudi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkanhawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup".

AKSARA JAWA


Sebagai orang jawa yang mungkin telah ilang jawane, tentu saja aku udah nggak tau dan gak bisa menulis dan membaca huruf Jawa. Dulu waktu es-de sampai dengan es-em-pe, tentu saja menulis dan membaca Jawa diajarkan dalam kurikulum sekolah. Maklum khan es-de dan es-em-pe-nya di jawa. Waktu itu, setiap ada ulangan bahasa Jawa, nilai yang kudapat gak jelek-jelek amat. Bahkan aku termasuk salah satu siswa yang paling ngerti tulisan Jawa. Kebetulan, bapak ku merupakan salah satu sesepuh desa yang nguri-uri bahasa dan budaya Jawa. Dalam hal ini Jawa Timur (baca: Malang).

Dulu seringkali aku mendapat beberapa pelajaran tentang tulisan dan bacaan Jawa di rumah. Bahkan, paklik (baca:paman) merupakan pelanggan setia majalah Jaya Baya yaitu majalah berbahasa Jawa yang terbit di Jawa Timur. Sehingga secara tak langsung, aku ditumbuhkan dalam lingkungan Jawa yang kental. Tembang-tembang Jawa (mocopat) dan gending-gending bukanlah hal yang asing ditelingaku kala itu.

identitas sebagai orang Jawa secara perlahan-lahan terkikis oleh waktu. Jangankan menulis dan membaca huruf-huruf Jawa, menyanyikan lagu-lagu dolanan anak-anak yang kala itu sering kumainkan bersama teman-teman kecilku pun, aku udah lupa sama sekali. Saat ini identitas yang melekat sebagai orang Jawa mungkin hanyalah nama belakangku serta kemampuan berbahasa Jawa kasar yang kadang aku gunakan berbincang dengan teman sedaerah.

Kadang kerinduan sebagai orang Jawa seringkali muncul. Rindu akan tembang, tulisan, bacaan atau pun budayanya. Rindu akan filosofi dan simbol-simbol Jawa. Memang aku bukanlah orang Jawa yang sebenar-benarnya menyukai budaya Jawa. Bahkan nonton wayang kulit aja aku nggak bisa bertahan lama. Namun, aku masih suka nonton ketoprak, ludruk atau ndengerin lagu-lagu Jawa.

Sebagai upaya untuk mencoba agar nggak kehilangan identitas sebagai orang Jawa, aku pun walaupun tidak bisa sepenuhnya, berusaha untuk mempertahankan identitas ini. Salah satunya cara yang mudah adalah saat memberi nama anak. Memang nama-nama orang Jawa banyak yang kedengerannya katrok (baca: ndeso) di kuping orang-orang modern. Itu pulalah yang seringkali disampaikan istriku saat ingin memberi nama (calon) anak kita. Paling-paling namanya gak jauh-jauh dari Wakijan, Sulastri, Sutiyem, Poniman, Ngadimin dll hehehe.. (mohon maaf kepada pembaca yang kebetulan mempunyai nama itu, tidak ada maksud menghina Anda lho) Jadi beberapa nama Jawa yang sering aku usulkan sebagai nama anak pun ditolak. Padahal, nama yang aku usulkan nggak jelek-jelek amat lho. :D

Saat ini, kecenderungan keluarga-keluarga muda Jawa memberi nama anak mereka dengan nama-nama asing yang kebarat-baratan ataupun ke arab-araban. Alasannya, memberi nama anak khan harus mengandung arti yang baik dan mencerminkan harapan orang tua. Walaupun itu baik, tapi di Jawa pun, banyak kok nama-nama yang juga mengandung arti yang baik. Contohnya seperti Bagas, Bramantyo dll.

Terlepas dari hak asasi masing-masing, sebaiknya sebagai orang Jawa, kita tetap memegang teguh pesan orang2 tua dahulu. Ojo dadi wong jowo sing ilang jawane...

cara penghitungan weton

Perhitungan hari dan pasaran menurut penanggalan jawa,dan jumlah nya :

HARI :
1.akad/minggu : neptu(jumlahnya) 5
2.senin : neptu(jumlahnya) 4
3.selasa : neptu(jumlahnya) 3
4.rabu : neptu(jumlahnya) 7
5.kamis : neptu(jumlahnya) 8
6.jumat : Neptu(jumlahnya) 6
7.sabtu : neptu(jumlahnya) 9

PASARAN :
1.kliwon : neptu 8
2.legi : neptu 5
3.pahing : neptu 9
4.pon : neptu 7
5.wage : neptu 4

pada kelahiran tiap orang terdapat rahasia tersendiri,yang selalu terkait dgn weton(hari&pasaran)sewaktu dia dilahirkan,contoh:bila seseorang lahir pada kamis pon berarti dia punya weton berjumlah 13,(kamis=8,pon=7)

Watak manusia di lihat dari WETON

jika manusia dilahirkan pada hari dan pasaran :

  • - Jumat kliwon : jika laki-laki dia tdk suka berbicara,hanya seperlunya saja..tapi jika perempuan dia akan berani kepada laki-laki.
  • - sabtu legi : pintar mencari harta benda,tidak pelit,bisa kaya
  • - minggu pahing: pendiam,cara berpikir nya bagus,selalu ingin berkelana
  • -senin pon : manis bicaranya,bisa membuat nyaman orang di sekeliling nya,bisa mencari rejeki
  • -selasa wage : pemalas,jarang bicara tp jika perempuanbagus karena bisa menyimpan harta
  • -rabu kliwon : jarang bicara pikiran sering iseng pada wanita
  • -kamis legi : tidak mau di ungguli,jika wanita berani bertengkar dgn laki-laki
  • -jumat pahing : pendiam,jika bodoh maka dia bodoh sekali,tp jika pintar maka dia bisa jadi panutan orang banyak
  • -sabtu pon : jika laki-laki bisa bagus kerjaanya,jika wanita bisa mencari harta
  • -minggu wage : besar kemauan,jika punya kemauan tdk bisa dihalangi,jika wanita jelek
  • -senin kliwon : pikiran nya tenang,saat masih muda agak bandel,jika sdh tua pikir nya halus
  • -selasa legi : jarang bicara,jika kecewa diam,apa pun yang di pikirkan selalu bagus,dan selalu di pikir panjang
  • -rabu pahing : tidak mau di saingi,pikirnya cepat,terlalu pergaya diri,tapi gampang cocok dgn apa pun,sering semau gue
  • -kamis pon : pikiran tenang,pendiam,hemat,tdk senang menonjolkan diri
  • -jumat wage : pandai bicara,cerewet,tegas tapi jahil,awas tp sering kesandung masalah
  • -sabtu kliwon : bodoh tp ngaku pandai,pelupa tp jujur,pemalas
  • -minggu legi : pelupa,kurang bagus ingatanya,senang main perempuan,senang pada perbuatan negatif
  • -senin pahing : gila kerja,giat sekali...jika wanita lebih bagus lagi
  • -selasa pon : kurang berpikir,malas membuat perkara,jika perempuan bagus bisa jadi pendamping orang besar
  • -rabu wage : cara berpikirnya sedang-sedang saja,kerjanya bagus,jika wanita terlalu jahat pada laki-laki
  • -kamis kliwon : pola berpikir nya tdk terlalu istimewa
  • -jumat legi : sering ikut-ikutan,jika kalah sering kecewa mendalam dalam hatinya
  • -sabtu pahing : baik laki-laki/wanita bisa mencari harta bisa menyimpan omongan
  • -minggu pon : kurang berpikir,lebih percaya ke orang lain,jika perempuan bisa menyimpan harta suaminya
  • -senin wage : pikiran nya kurang,berani mati,berani bahaya..jika wanita bagus
  • -selasa kliwon : jika busuk hatinya maka busuk sekali,jika baik/pandai bisa jadi pujangga atau ulama
  • -rabu legi : senang meminta tp tdk mau memberi,jika wanita pikiran nya selalu bagus
  • -kamis pahing : tenang tentram,berani jujur,berbakat menjadi pejabat
  • -jumat pon : sering cemas,jelek hatinya
  • -sabtu wage : pelupa,keras,kaku,pemarah tp cepat selesai
  • -minggu kliwon : terlalu banyak kemauan,jika wanita boros
  • -senin legi : antheng,tdk senang bicara,jika wanita bagus dalam melakukan segala kegiatan
  • -selasa pahing : pikiran nya kaku,pemalu,pemalas,jika perempuan senang memanjakan suami
  • -rabu pon : kuat pikiran nya,jujur,jika wanita hemat tp kaku pikirannya
  • kamis wage : kuat budinya,giat bekerja,kuat segala bahaya,jika wanita pikirnya rela an..

Watak manusia di lihat dari tahi lalat


Apabila tahi lalat manusia berada pada :

  • Dikepala bagaian kanan, arti nya banyak keberuntunganya dan sering terlaksana segala keinginannya.
  • Dikepala bagaian kiri, tidak mempunyai tekad yang kuat dansering menemui kesulitan.
  • Dikepala bagaian belakang,sabar..berani,jujur dan nyaman dalam segala kerjaan.
  • Diubun-ubun,senang berbohong.
  • Di unyeng-unyeng(puser rambut),pintar,teliti danselalu berhati-hati dan baik hati.
  • Dijidat kiri/kanan,tajam pemikirannya.
  • Ditengah-tengah jidat,pandai bicara,berani,danbaik hati.
  • Dipelipis kiri/kanan atau dua duanya,banyak rejeki dan segala yang dijalankan akan menguntungkan.
  • Diatas pelupuk mata kana/kiri atau dua-dua nya baik budi,bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya,dan tidak akan mudah kekurangan.
  • Di bawah pelupuk mata,bodoh,malas,kesulitan sandang pangan.
  • Diujung mata kiri/kanan,pendiam,jujur.
  • Di putihnya mata kiri/kanan,brangasan(kasar)tukang bohong.
  • Didalam mata kiri/kanan,rela an,iklhas,jujur,pandai dan rendah diri.
  • Dialis kanan,baik hati dan senang menolong.
  • Di alis kiri,di senangi banyak orang,dan jika sudah menikah akan mempunyai mempunyai banyak keberuntungan.
  • Di pipi kana/kiri,senang berteman,jika menerima tamu banyak suguhan yg dihidangkan.
  • Ditengah-tengah pipi kiri/kanan,banyak di cintai orang,dan rumahnya sering didatangi tamu.
  • Di tengah-tengah tulang hidung,jika sudah punya suami/istri akan disenangi oleh banyak orang,dan banyak keberuntungannya.
  • Di hidung sebelah manapun,disenangi banyak orang,segala keinginan nya sering terwujud.
  • Di bawah hidung,pandai bicara,rajin,tp sulit mencari rejeki.
  • Di bibir atas,Pandai dan mudah mencari sandang pangan.
  • Dibibir bawah,baik hati dan disegani orang.
  • Di telinga kanan/kiri,gampang marah ,senang ngambek.
  • Di ujung bibir kiri/kanan,pandai bicara,kesulitan sandang pangan.
  • Dijanggut segala tempat,.jujur dan senang bicara,tp sering kebablasan.
  • Di leher,pandai dan baik bgt hatinya.
  • Di tengkuk,bodoh dan gampang patah semangat.
  • Di pundhak kanan,sentosa kemauanya,dan segala yg dilakukan selalu di pikirkan masak-masak.
  • Di pundak kiri,tdk punya kemauan yg kuat.
  • Di dada kanan atau kiri,sentosa,berani mengambil resiko,dan bisa menyelesaikan masalah.
  • Di susu(payudara)kiri/kanan,disenangi orang.
  • Di atas pulung hati,berbudi dan apapun kemauanya bisa terlaksana.
  • Di punggung kiri/kanan,bisa menyimpan rahasia.
  • Di pusar,baik kelakuannya,selalu menemukan kesenangan.
  • Di Pinggang kiri/kanan,jujur dan kuat tekad nya.
  • Di telapak tangan kiri/kanan,pandai dan banyak nasehatnya.
  • Di pergelangan,besar derajat nya dan di hormati orang.
  • Dilengan kanan/kiri,atau di siku,sentosa dan mantap segala pekerjaan.
  • DiEpek-epek(telapak sebelah belakang)kuat badannya,dan jika dipake memukul bisa berbahaya.
  • Di lekuk an siku,segalanya sentosa.
  • Di ketiak,bisa menyimpan rahasia.
  • Di jari tangan kiri/kanan,apa yang di kerjakan bisa menjadi keberuntungannya.
  • Di bokong(pantat),kesulitan mencari sandang pangan,miskin.
  • Di Selangkangan kiri/kanan,banyak untung,rajin,sentosa kemauan nya.
  • Di Kemaluan,banyak keberuntungan.
  • Di Kentol(kaki bawah sebelah belakang)CERDAS
  • Di tulang kering,boros sekali.
  • Di kaki kiri/kanan,keberuntunganya di pertanian.
  • Di tumit kaki belakang,pembohong.
  • Di telapak kaki,senang berbuat baik,suci hatinya.
  • Di jari kaki,selalu berbuat kebajikan.
  • Di tempurung kaki(dhengkul),kuat menyandang kesusahan,dan kuat berjalan jauh.
  • Di lekukan kaki,tidak tetap pendiriannya.